Agak kaku nih sudah beberapa bulan tidak menulis. Sebenarnya menulis si tapi di instagram story, itu termasuk tulisan nggak ya heemmm. Berhubung sudah agak kaku tangannya dan pikirannya, tulisan kali ini sederhana saja ya (emang pernah serius 😏😏). Sebenarnya kemarin-kemarin pengen nulis tapi nggak ada tema dan yang mau ditulis plus nggak ada waktu (ceilahhh, sok sibuk banget si...) Di tulisan ini aku mau menceritakan pengalaman kemarin nonton pertunjukan tari topeng di Museum Ullen Sentalu.
Sekitar seminggu lalu Ullen Sentalu Museum posted that will be International Mask Festival. Jelas banget dong aku tertarik untuk datang, apalagi gratis. Ini adalah salah satu yang membuatku sangat menyukai museum Ullen Sentalu, museum ini sering sekali mengadakan pertunjukan seni, GRATIS, kamu cukup register saja sebelum hari H. Selain pertunjukan seni yang gretong itu museum ini juga sangat berbeda dengan museum-museum pada umumnya yang pernah ku kunjungi. Jika kamu datang ke museum ini akan dipandu oleh seorang guide, guide ini akan menceritakan seluruh kisah benda-benda yang ada di dalam museum itu dari ujung pintu masuk sampai di pintu keluar. And kamu nggak boleh ambil satu foto pun di dalam museum, mungkin tujuannya supaya kita konsentrasi kepada ceritanya bukan "hanya" mengumpulkan foto-foto yang akan di posting di sosmed untuk pamer kali ya. Tapi jangan khawatir di museum ini di sediakan spot foto kok buat kamu yang pengen banget berfoto-foto ria. Itulah sekilas tentang museum Ullen Sentalu ya, aku bukan sales nya Ullen Sentalu tapi aku berani billang bahwa museum ini recomended banget untuk kamu kunjungi jika sedang ke Jogja.
Beberapa hari sebelum hari H aku di register oleh Kak Ing (kami satu visi kalau nonton hal-hal beginian, sebenarnya Kak Ing lebih parah si. FYI one thing about her, dia mau/berani nonton sendiri untuk hal-hal seperti ini sendiri walaupun di tempat yang suangatt jauh. She love art so much) dan kami berangkat bertiga dengan kak Siska (salah seorang kakak yang juga suka nonton performance sejenis ini, She is a museum lover). Seperempat perjalanan menuju Kaliurang kami berhenti di salah satu warung nasi padang kesukaan kak Siska karena ingin beli otak (she loves otak di warung nasi padang yang itu) dan tiba-tiba ada seorang nenek yang ingin menumpang dengan kami. Singkat cerita kami izinkan nenek itu menumpang dan kami mengantar dia sampai rumahnya karena searah juga dengan museum. Oh ya, ada hal yang menarik ketika kami mengatar nenek ini. Si nenek tidak terlalu lancar bahasa Indonesia sedangkan kami tidak bisa berbahasa Jawa halus jadilah kami pakai bahasa isyarat.akan lebih mudah bertemu dengan nenek-nenek yang bisa bahasa Karo, ya ialah secara ane orang Karo.
Tibalah kami di museum. Acara ini di buka dengan seminar tentang topeng oleh Dr.Sumaryono M.A, karena kami datang terlambat hanya dapat sedikit tentang seminar ini. Salah satu yang nyantol banget adalah "topeng itu digunakan untuk menyamarkan, make up yang berlebihan juga temasuk topeng" nah lo yang suka pakai make-up tebal kamu sudah pakai topeng, tapi kalau nyaman pakai make up tebal gpp lah ya, yang penting hati dan perbuatan tidak pakai topeng. Setelah seminar ini masuklah ke pertunjukan tari topeng dari beberapa negara. Nah, aku mau kasih tau kamu beberapa tarian itu, kemarin aku sempat video tapi amatiran banget dan kameranya juga goyang-goyang di tambah aku kurang berniat untuk edit videonya hahahaha. Jadi video-video ini no editing sama sekali, so kamu kudu sabar ya kalo take video nya jelek. Yang penting bisa menginformasikan sajalah ya.
OKAY!! HERE WE GO
Yang pertama adalah tari polka dari polandia
Setelah mencari sedikit pencarian melalui om goolge, originalnya tari polka ini berasal dari Ceko dan genre music untuk dance ini sangat familiar di daerah Eropa dan America. Polka ini juga sangat berkaitan dengan genre music folk. Tarian ini biasanya di pertujukkan untuk memasuki musim liburan di Polandia. Nah kemarin penarinya juga langsung dari Polandia.
Yang kedua
Tari Kipas (Traditional Fan Dance from Vietman)
I don't have an idea about this dance. Informasi dari MC kemarin tidak begitu terdengar olehku, aku mencoba cari di google tentang tari ini belum ketemu.
Yang ketiga adalah tari dari spanyol
Videonya cukup panjang dan ternyata kebesaran, so sorry tidak bisa upload. Kamu bisa kepoin penarinya langsung di instagram @lauritadasss. Sedikit cerita dari mc tarian yang dibawakan ini adalah untuk menunjukkan ekspresi, tarian ini juga diakui oleh UNESCO tahun 2010. Laura Pena ini menari dengan penuh passion banget dengan pakai penutup mata.
Tarian ini sangat epic, tari tradisional ini menggambarkan seekor wujud burung dan juga manusia. Tarian ini sangat erat kaitannya dengan agama Budha, konon katanya perwujudan sebagai burung itu adalah burung surga.
Nah ini aku sempat minta foto dengan penarinya, bentuk topeng yang dia pakai seperti ini. Menurut seminar yang disampaikan sebelumnya seorang penari harus bisa mengespresikan tariannya berdasarkan rupa topeng yang dibawakan. Penari yang ini juga humble banget. Jadi pas aku minta foto ini, managernya membisikkan ke dia tapi aku dengar. Managernya bilang "you have an hour to leave to malang" it means dia harus segera bergegas ganti kostum dll tapi sekitar setengah jam-an aku masih melihat dia berfoto dengan beberapa pengunjung yang minta foto
The last from Philipine
Tarian yang ini kemarin spektakuler banget. Penarinya sangat kece membawakan tarian dan sungguh sangat bersemangat. Tari yang dibawakan oleh Joseph ini selalu di tampilkan pada acara tahunan di Filipina yang bernama Masskara Festival di daerah Bacolot. Sanyang banget ini videonya juga kebesaran.
Jadi setelah selesai acara ini aku minta foto dengan mas Joseph nya (eaaa mas), mas nya ini masih terengah-engah banget. Lelah banget dia, totalitas banget si narinya hahaha. Tapi dia dengan sangat senang hati melayani semua orang-orang yang foto. Btw pask kita lihat dia udah ganti kostum dan sudah buka topengnya ya, cakep loh hahaha (jadi salfok deh)
Nah, itu lah beberapa tarian yang bisa ku sharingkan, aku sadar info-info yang kutulis ini sebenarnya masih jauh banget untuk mendeskripsikan tentang tari ini. Aku mencoba untuk searching beberapa mengenai tari-tarian ini untuk menambah informasi tapi aku tidak medapatkannya secara utuh, mungkin karena semua tari-tarian ini adalah tari tradisional yang mungkin belum di publish secara banyak.
Oh ya di ahir acara ini kita ber flashmob bareng-bareng semuanya. Kita nari lagu Gemu Fa Mi Re - Maumere yang dipandu oleh Joseph (Dancer dari Pilipina) dan Laura Pane (Dancer Spanyol). Satu hal yang mengaggumkan mereka hafal gerakan maumare. Pertanyaan refleski buat kita semua adalah sejauh mana kita mengenal budaya kita?
Sampai jumpa di cerita selanjutnya